Judul Buku : The Lord Of The Rings ( Sembilan Pembawa Cincin)
Pengarang : J.R.R.TOLKIEN
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2002
Buku yang sangat hebat dan penuh dengan imajinasi yang membahas mengenai petualangan dalam memusnahkan cincin yang memiliki kekuatan jahat. Bahasanya mudah dipahami. Ceritanya mengalir dengan begitu indah dan membuat pembaca menjadi merasakan apa yang terjadi dalam kisah tersebut. Bahasanya mudah dipahami dan tingkatan cerita yang tinggi bagi seorang pengarang. Berawal dari para hobbits sebagai petualang yang menyelamatkan kejahatan dari cincin utama. Kaum Hobbit yaitu kaum yang tidak suka berinteraksi dengan manusia, ia lebih suka menyendiri dan umumnya umurnya sudah tua. Kaum hobbit ini bukan kurcaci. Di wilayah Shire ada empat wilayah yaitu Wilayah Utara, Wilayah Selatan, Wilayah Timur dan Wilah Barat. Ada tokoh utama dalam buku ini yaitu Frodo Baggins yang tinggal di Beg End. Mengenai penemuan cincin yang memiliki kekuatan luar biasa yang banyak diingini atau dimiliki oleh setiap orang yang melihatnya yang ada di Shire. Suatu hari, dikisahkan di rumah Bilbo di datangi Sang Penyihir Besar yang bertubuh tinggi besar bernama Gandalf.
Dalam buku ini banyak memuat syair-syair yang menarik bagi yang membacanya. Di kisahkan 3 cincin untuk peri-peri di bawah langit, 7 cincin untuk raja-raja kurcaci di balairung batu mereka, Sembilan orang yang ditakdirkan mati, 1 cincin untuk Penguasa Kegelapan di tahtanya yang kelam Di Negeri Mordor di mana bayang-bayang merajalela, 1 cincin untuk menguasai mereka dan satu cincin untuk menemukan mereka, satu cincin untuk membawa mereka semua dan dalam kegelapan mengikat mereka. Satu cincin yang di miliki Frodo yaitu cincin itu tetulis kalimat “satu cincin untuk menemukan mereka, satu cincin untuk membawa mereka semua dan dalam kegelapan mengikat mereka”.
Sejarah penemuan cincin sampai di tangan Biblo yaitu dari zaman ketiga adanya peperangan yang sangat besar yaitu terjadinya pertempuran Lima Pasukan dan menewaskan Thorin yang di serang oleh para Orch. Bilbo secara kebetulan berada dan tersesat di daerah tambang Orch dan ia menemukan sebuah cincin yang menarik hatinya. Bilbo Baggins menyembunyikan cincin keramat tersebut tanpa terkecuali pada sahabatnya Gandalf dan keponakan kesayangannya yaitu Frodo Baggins. Masyarakat sekitar mengenal Bilbo sebagai sosok yang dermawan, kaya raya, terhormat dan awet muda. Di hari ulang tahunnya yang ke-111, Bilbo memberikan kejutan yang tak pernah di sangka. Setelah memberikan sambutan atas ulang tahunnya yang tepat pada usia ke-111 ia tiba-tiba mengucapkan kata selamat tinggal dan menghilang. Semua orang yang di tempat tersebut merasa sedih dan merasa kehilangan sosok yang bersejarah. Apalagi Frodo Baggins sangat merasa kehilangan. Rahasia yang dipegang teguh Bilbo akhirnya ingin ia buka kepada Gandalf dan Frodo. Ia ingin mengakhiri hidupnya dan memberikan cincin kesayangannya kepada Frodo. Dan Frodo di beri amanah untuk melanjutkan kisah cerita dari buku tentang sejarah cincin di Mordor. Tentunya, ini merupakan tantangan yang sangat berat bagi seorang hobbits bernama Frodo.
Perjalanan perjuangan penghancuran cincin oleh Frodo dibantu oleh Sam sebagai sahabatnya yang sangat baik dan setia serta sangat sayang kepada Frodo begitu juga sebaliknya, Pippin sebagai temannya yang lucu, Merry sebagai temannya yang ceria dan suka menghibur orang lain, Gandalf sebagai pemimpin dalam perjalanan menuju Mordor,Strider sebagai pembela dan penolong Frodo, Aragorn dari bangsa Peri yang memiliki busur panah dan suka berkuda, Gimli sebagai penolong dan pembantu Frodo, Boromir yang memiliki tubuh gemuk dan besar. Mereka membantu Frodo untuk berhasil ke tempat tujuan. Perjalanan yang sangat panjang, Frodo dan kawan-kawannya sesama hobbits menyusuri jalan yang penuh pepohonan yang rindang dan tinggi. Tiba-tiba mereka bertemu dengan sosok bayangan hitam besar menaiki kuda hitam. Itu merupakan sosok yang sangat menyeramkan bagi mereka. Mereka bersembunyi di bawah pohon besar dari mahluk bayangan yang menyeramkan itu.
Pertemuan selanjutnya bertemu dengan perkumpulan peri yang bercahaya sangat indah. Pemandangan yang baru pertama dilihat, sangat indah dan mempesona. Frodo cukup memiliki pengetahuan mengenai sejarah cincin itu dari hasil bacaannya dan cerita dari Gandalf dan ia mempunyai misi untuk menghancurkan dan memusnahkan cincin itu di Gunung Api Mordor. Souronman dan pasukannya bersih keras untuk merebut cincin yang memiliki kekuatan yang luarbiasa itu. Frodo, Merry, Pippin dan Sam bertemu Strider saat di Bree-Land. Pasukan bayangan banyak mengintai dan ingin membunuh Frodo yang membawa cincin. Tapi, Strider dengan cekatan mencegah hal itu terjadi. Suasana yang sangat menakutkan, mencemaskan, mengerikan dapat dirasakan oleh pembaca. Seolah-olah pembaca ikut ambil peran dalam kisah tersebut. Ada banyak pertemuan yang dialami oleh para hobbits ini yaitu di Rumah Erlond. Rumah erlond adalah rumahnya para peri ( mahluk yang bercahaya) ia memiliki putri bernama Arwhen yang sangat cantik seperti putri Lathien. Frodo masih teringat saat memakai cincin itu ia merasa berada di dunia lain yang sangat menyeramkan ada banyak bayangan yang sangat menginginkannya mati dan ada mata satu yang sangat besar yang berusaha menariknya. Saat itu Frodo sangat kesakitan dan sangat ketakutan luarbiasa. Sosok Frodo yang yang baik, sopan dan pantang menyerah tampak jelas dalam kisah ini.
Frodo berpikir dan terus berusaha agar perjalanannya menuju Mordor tidak memakan korban akhirnya ia melarikan diri dari rombongan. Ia pergi dengan mendayung perahu di sungai yang besar. Lalu, Sam berteriak ingin menemani perjalanan Frodo dan membujuknya agar diizinkan. Akhirnya, Frodo dan Sam pergi berdua mencari jalan yang akan membawa mereka ke Negeri Bayang-bayang. Pembaca di ajak membayangkan lokasi peristiwa dalam kisah dengan disediakannya peta Mordor, Rohan dan lainnya yang membuat pembaca semakin tertarik dan menambah pengetahuan tentang lokasi perjalanan Frodo yang sangat mengesankan dan penuh tantangan dan menambah penasaran.
Download Ebooknya : Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar